Tampon Pengganti Pembalut Saat Menstruasi

      Tampon adalah sejenis pembalut wanita yang digunakan untuk menampung darah haid saat menstruasi. Adapun cara pakai dari tampon adalah dengan memasukkan ke liang vagina. Adapun bahan untuk membuat tampon adalah kapas.
         Ada banyak mitos yang mengatakan bahwa menggunakan tampon bisa menyebabkan hilangnya keperawanan. Padahal, ini tidaklah benar. Memakai tampon saat menstruasi tidak akan membuat perempuan menjadi tidak perawan.
       Namun, memang dengan menggunakan tampon akan meregangkan selaput dara namun tidak sampai membuatnya robek. Menurut Wikihow, cara menggunakan tampon tidaklah sulit. Anda belum pernah menggunakannya? Simak caranya berikut ini:
1. Bahan Tampon
Untuk bahan, pilih tampon dengan bahan yang mudah menyerap.
2. Cuci tangan
Cuci tangan anda sebelum memasukan tampon, ini untuk menghindari penyebaran jamur atau bakteri.
3. Posisi
Saat menggunakan tampon anda bisa dengan duduk. Caranya, posisi lutut dilebarkan agar memudahkan penggunaan tampon. Anda juga bisa berdiri saat menggunakan tampon. Caranya, tempatkan satu kaki pada tempat yang lebih tinggi.
4. Pahami Anatomi
Penting untuk memahami anatomi vagina, ada tiga bukaan yaitu uretra (tempat urine keluar) di depan, vagina di tengah, dan anus di bagian belakang. Perhatikan darah menstruasi berasal, jika ada darah yang keluar, sebaiknya bersihkan dulu, baru kemudian masukan tampon.
5. Masukan Tampon
Ketika anda sudah menemukan lubang vagina, tahan tampon dengan benar, gunakan jari telunjuk pada ujung aplikator. Perlahan-lahan masukkan bagian atas, setengah tebal aplikator ke dalam vagina. Masukan sampai jari menyentuh daging. Tarik keluar aplikator dengan lembut keluar dari vagina. Perhatikan cara yang tepat di kemasan tampon.
6. Periksa Kenyamanan
Jika setelah memakai tampon anda merasakan sakit saat duduk atau berjalan, mungkin tampon tidak cukup jauh masuk ke dalam vagina. Ulangi dengan membaca secara tepat cara pemakaian yang tertera pada kemasan. Untuk mencegah gangguan atau masalah kesehatan, sebaiknya ganti tampon setiap enam sampai delapan jam sekali, jangan biarkan tampon digunakan lebih dari delapan jam. Toxic shock syndrome (TSS) merupakan konsekuensi yang sangat jarang namun berpotensi fatal menggunakan tampon lebih dari delapan jam. Gejalanya adalah demam tinggi, mual atu bahkan muntah dapat terjadi. Jika gejala ini muncul konsultasikan dengan dokter.
7. Melepas Tampon
Melepas tampon mungkin terlihat menyakitkan, tapi itu hanya tidak nyaman jika otot mengepal. Sebelum melepas tampon, ambil napas dalam-dalam untuk melonggarkan otot. Perlahan-lahan tarik tali atau string tampon. Mungkin merasa beberapa gesekan sedikit dari serat kapas saat tampon keluar, tetapi tidak menyakitkan. Jika terasa sakit mungkin tampon kering, gunakan sedikit air untuk membantunya keluar.
8. Komunikasi dengan yang sudah berpengalaman
Apabila anda merasa kesulitan untuk memakai tampon, ada baiknya bila anda meminta bantuan dari yang sudah berpengalaman menggunakan tampon, kakak atau ibu misalnya. Tidak perlu malu. Cobalah ajukan pertanyaan-pertanyaan secara detail dan jelas agar tidak terjadi kesalahan saat memakai tampon. Cobalah untuk tidak merasa malu, dan ingat bahwa setiap wanita juga perlu mendapatkan informasi detai dan lebih terkait masalah cara menggunakan tampon.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Health Education